Sponsor

Jumat, 20 September 2013

Peluang Daerah Magelang, Kerajinan Ukiran Tanduk dan Kayu

Magelang, sebuah kabupaten yang mempunyai sisi historis tinggi, karena di dalamnya terdapat mahakarya istimewa yang pernah menjadi salah satu keajaiban dunia, candi borobudur. Namun bukan itu yang akan saya kulik di sini, melainkan kerajinan yang dihasilkan dari kabupaten dengan ibukota Mungkid ini. Setelah kemarin saya sempat menuliskan mengenai kerajinan sapu rayung dari Desa Bojong, Kecamatan Mungkid yang bisa menembus pasar internasional, kini saya akan menuliskan tentang kerajinan ukiran tanduk dan kayu yang tak kalah menariknya.

Desa Pucang, Kecamatan Secang yang terletak 11 km di bagian utara Kota Magelang merupakan sentra pembuatan produk kerajinan yang terbuat dari bahan tanduk dan kayu. Tangan-tangan terampil warga Pucang mampu menyulap tanduk kerbau dan sapi serta kayu menjadi perkakas rumah tangga dan pernak-pernik aksesori yang indah dengan sentuhan seni yang menawan.

Usaha kerajinan tanduk sudah berlangsung turun temurun sejak tahun 1960an, sedangkan untuk kerajinan kayunya baru muncul sejak tahun 1990an dikarenakan semakin langkanya bahan baku untuk membuat kerajinan dari tanduk.

Hasil karya para pengarajin dari Desa Pucang ini sudah dipasarkan ke beberapa daerah seperti : Yogyakarta, Jakarta, Bali, Bandung dan Surabaya melalui para agen yang ada di kota-kota tersebut. Seakan tak mau kalah dengan kerajinan sapu rayung dari Desa Bojong, Kec, Mungkid-Magelang yang bisa melanglang buana ke luar negeri, kerajinan ukiran tanduk dan kayu ini juga di ekspor ke sejumlah negara di Eropa.

Harga yang ditawarkan pun bervariasai, misal untuk jam dinding dari kayu dibandrol dengan harga Rp. 40rb perbuah. Tongkat kayu Rp. 15rb/buah, garuk punggung Rp. 3rb/biji, hiasan naga dari tanduk Rp.125rb/buah, tusuk konde Rp.5rb/buah, mangkok tanduk Rp. 17rb/buah.

Bahan baku tanduk biasanya didapat dari Sumatera, Kalimantan, Jakarta dan Sulawesi. Namun di akhir tahun 1980an, para pengrajin kesulitan untuk mendapatkan bahan baku tersebut. Oleh karena itu, sebagai bahan baku pengganti maupun tambahan, para pengrajin menggantinya dengan kayu yang sangat mudah didapat di Magelang. Rata-rata pera pengrajin mampu menghasilkan 100 kodi produk berbagai jenis tiap bulannya.

Jika anda ingin memesan, anda bisa langsung datang ke workshop untuk melakukan pembelian. Tak ada minimal pemesanan untuk para pelanggan baik yang ada di dalam kota Magelang maupun luar kota Magelang, hanya saja pelanggan dari luar kota Magelang seringnya melakukan pembelian dalam satuan kodi, hal ini dilakukan untuk menghemat biaya pengiriman.


Peluang Daerah Magelang, Kerajinan Ukiran Tanduk dan Kayu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar